JAKARTA (enpe.com) – Aktivis 98 yang tergabung dalam Barisan Jaringan Organisasi Kampus 98 (Bjorka 98) mengajak seluruh elemen rakyat untuk turun ke jalan menolak kenaikkan harga BBM. Menurut Koordinatornya, Bjorka 98 mendukung semua aksi demo mahasiswa dan elemen lainnya menetang kebijakan Jokowi itu.
Koordinator Bjorka 98 Firman Tendry menegaskan itu saat menggelar konferensi pers di Jakarta Ahad (18/9/22) kemarin. “Kami berkomitmen penuh untuk mengawal aksi mahasiswa dan pelajar menentang penghapusan subsidi BBM,” jelasnya.
Menurut Firman, Bjorka 98 akan membantu konsolidasi perlawanan dan memperkuat barisan dari elemen aktivis 98. “Aktivis 98 akan terus mengawal demo adik-adik mahasiswa dan pelajar, sebagai tanggung jawab moral dari cita-cita elemen 98 yang belum tuntas,” ujar Firman.
“Dukungan ke mahasiswa dan pelajar menentang kenaikkan harga BBM terus berdatangan.”
Dalam pernyataannya, Bjorka 98 berpandangan bahwa sikap kritis mahasiswa perlu terus dirawat. “Sehingga Bjorka 98 mendukung semua aksi yang digelar mahasiswa di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Firman menyatakan kebijakan menaikkan harga BBM adalah sikap yang bertentangan dengan pasal 33 UUD 45. Karena itu, menurut Firman,”Bjorka 98 mengajak semua elemen masyarakat untuk merapatkan barisan, konsolidasi untuk menggelar perlawanan baik di jalan maupun di media sosial.”
Ingatkan Jokowi
Bjorka 98 juga mengingatkan Jokowi bahwa kebijakannya telah melenceng jauh dari cita-cita reformasi. “Kami ingatkan Presiden agar di akhir masa jabatannya memberi warisan yang baik bagi rakyatnya,” kata Firman.
Ia menghimbau agar aksi perlawanan ini tetap menjaga akal sehat. “Kita mesti menjaga kesolidan dalam bergerak. “Tidak mudah terprovokasi, diadu domba. Sehingga aksi-aksi tetap terjaga, mencerminkan kesadaran dan menjaga intelektualitas,” ujar Firman.
Sebelumnya, aksi perlawanan terhadap kebijakan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM sudah berlangsung 15 hari. Elemen buruh, mahasiswa dan pelajar STM secara bergelombang terus melakukan perlawanan.
Minggu kemarin, aksi mahasiswa di patung kuda Menteng Jakarta Pusat bahkan mulai didukung dari elemen emak-emak. Massa HMI dan PMII yang mencegat Jokowi di Maluku Tenggara sempat ricuh. Massa aksi dibubarkan secara paksa oleh aparat.
Di Aceh, demo menentang penghapusan subsidi BBM ricuh. Terjadi bentrokan antara massa penentang Jokowi dengan aparat polisi. Di banyak demo yang berlangsung diberbagai daerah sudah mulai menyuarakan tuntutan “Turunkan Jokowi.” (ant) editor: gsoewarno