BERPOTENSI MERUSAK TARGET PPKM DARURAT
PURWAKARTA (enpe.com) – Badan Layanan Umum (BLU) RS Bayu Asih diduga telah melanggar protokol kesehatan dalam penanganan jenazah yang terkonfirmasi positif Corona. Menurut satu warga yang keluarganya meninggal karena Covid-19, lima jenazah dibawa pulang keluarganya tanpa penanganan protokol kesehatan.
“Saya tidak paham dengan cara berfikir Satgas Covid-19 Purwakarta. Di sisi lain semua kegiatan warga dibatasi atas nama program PPKM Darurat. Tapi ini jenazah Covid-19 malah diberi izin untuk dibawa pulang keluarganya. Inikan sangat berbahaya,” jelas Didi Dianta warga Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari Purwakarta kepada enpe.com pagi ini (14/7/21).
Didi mengaku melihat sendiri kasusnya. “Semalam kerabat saya meninggal pukul 23.00. Setelah di kamar jenazah, saya ditawari oleh petugas di situ apakah jenazah akan diurus sendiri atau akan ditangani Satgas sesuai protokol kesehatan. Saya langsung menolak untuk ditangani sendiri. Tapi saya lihat ada lima keluarga yang memutuskan untuk dibawa pulang,” jelas Didi.
“Saya ini heran, petugas yang paham bahayanya Corona saja melanggar Prokes. Apalagi orang awam. Inilah kenapa di Purwakarta wabah ini tidak pernah selesai.” (Abah Didi warga Kutamanah Sukasari).
Pihaknya mengaku tidak habis pikir dengan kebijakan RS Bayu Asih. “Ini kecerobohan yang luar biasa. Kami tidak habis pikir kenapa ada kebijakan seperti ini. Hal ini bisa membahayakan warga lain,” jelas Abah Didi, sapaan akrabnya.
Menurut abah, kebijakan inilah yang menyebabkan wabah ini tidak kunjung selesai. “Orang yang paham bahaya Covid saja melanggar, apalagi warga biasa,” jelasnya.
Ia berharap, Satgas Covid Purwakarta ambil aturan yang ketat terkait masalah ini. “Ini sangat membahayakan warga yang lain,” tandas abah Didi.
Kerabat Abah Didi, warga Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari Ujang Syukur (50) semalam meninggal. Ujang berpulang setelah selama 10 hari dirawat di RS Bayu Asih sebagai pasien terkonfirmasi positif Corona.
“Kerabat saya besok dimakamkan di Kutamanah dengan prokes pukul 09.00,” jelas Didi.
Sementara itu Direktur BLU RS Bayu Asih dr H Agung D Suriaatmadja M.Kes ketika ditanya soal ini enggan menjelaskan. Upaya konfirmasi melalui saluran telpon, sms dan whatsapp tidak dijawab. (one) editor : gsoewarno