Ketua KMP : “Hentikan Kesukaan Bupati Renovasi Rumah Dinasnya. Itu Tindakan Tidak Bermoral.”
PURWAKARTA (enpe.com) – Data warga purwakarta yang meninggal akibat Covid-19, mulai hari ini dihapus dari publik milik Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Purwakarta. Data yang semalam sempat diunduh media ini, tingkat kematian akibat Corona di Purwakarta mencapai 5 orang per hari.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Pemkab Purwakarta Iyus Permana saat dikonfirmasi soal penghapusan ini enggan menjelaskan. Upaya konfirmasi media ini melalui saluran whatsapps hari ini (8/7/21) hanya dibaca saja oleh Iyus.
Data terakhir yang sempat terekam media ini semalam menunjukkan bahwa korban yang meninggal mencapai 356 orang. Sementara korban meninggal pada 2 Juli 2021 mencapai 322. Ini artinya dalam rentang 6 hari ada kematian baru mencapai 24 orang. Atau per hari rata-rata 5-6 orang warga meninggal.
“Pertama soal pelesiran ke Bali dia tabrak SE yang dibuat sendiri. Sekarang di tengah orang lagi pada susah, eh malah sibuk merenovasi rumah dinasnya. Aneh sekali perilakunya.” (Ketua KMP Zaenal Abidin MP).
Sementara itu, yang terkonfirmasi positif turun dari 1.782 pada awal Juli 2021 menjadi 1.088 orang. Sedangkan yang suspect dari 633 orang pada awal Juli naik tajam menjadi 654 warga. Sementara yang terkena kontak erat dari 683 warga, naik menjadi 833 warga.
Ketua KMP Zaenal Abidin MP meminta agar Bupati menerapkan standard moralitas yang tinggi dalam menangani wabah Corona. “Kita ini sangat prihatin dengan kelakuan Bupati. Ketika sedang genting-gentingnya masalah covid-19, dia malah sibuk merenovasi rumah dinasnya. Sangat tidak bermoral,” jelasnya.

Satgas mulai hari ini hapus keterangan jumlah warga yang meninggal akibat wabah Corona.
ZA berharap agar Bupati memberi contoh sebagai pemimpin. “Mestinya hal-hal yang tidak penting diabaikan dulu. Urusi rakyatnya yang lagi pada susah,” jelas Zaenai.
Tanpa contoh yang bagus dari pemimpinnya, menurut Ketua KMP ini, maka penanganan Covid akan berantakan. “Kalau Anne tidak memberi contoh yang bagus maka apapun interuksi Bupati tidak akan didengar. Wajar saja kalau masalah Corona selama ini terus membesar,” jelasnya.
Zaenal menambahkan, ini adalah kesalahan fatal Bupati untuk kali kedua. “Pertama soal pelesiran ke Bali dia tabrak SE yang dibuat sendiri. Sekarang di tengah orang lagi pada susah, eh malah sibuk merenovasi rumah dinasnya. Aneh sekali perilakunya,” jelas ZA.
Sebelumnya terungkap bahwa dalam rentang 3 tahun sejak wabah menggerus Purwakarta diam-diam Bupati menghabiskan anggaran APBD sampai Rp 4,5 miliar untuk renovasi rumah dinasnya. Sementara renov Rumdin Wakil Bupati hanya Rp 99,9 juta. (one) editor : gsoewarno