KALAU INGIN SELAMAT JANGAN DIBAWA KE RUMAH SAKIT
Oleh : Guntoro Soewarno, anggota Ikatan Lulusan Corona (ILC)
WABAH CORONA di Purwakarta tidak terkendali. Tingkat kematian dalam rentang dua minggu terakhir rata-rata per hari empat orang pasien. Melonjak tajam jika dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sampai meminta maaf atas kegagalannya mengendalikan wabah ini.
Badan Layanan Umum (BLU) RS Bayu Asih pun kehabisan daya tampung. Banyak pasien terkonfirmasi positif Corona tertolak akibat kapasitas tempat tidur yang habis. Akibatnya, tingkat kematian pasien Covid-19 yang memutuskan isolasi mandiri (Isoman) naik tajam.
Setiap hari berita duka muncul di Perumahan Dian Anyar misalnya. Ketua DPC Projo Purwakarta Asep Burhana nyaris tiap hari membuat status di Facebook tentang bela sungkawa.
“Kalau ingin selamat begitu ada gejala jangan dibawa ke Rumah Sakit. Segera putuskan untuk isolasi mandiri.”
Tenaga medis di Purwakarta banyak yang terpapar. Seorang tenaga kesehatan di Dian Anyar terpapar dua kali dan sukses dengan Isomannya.
Kini Pemkab menerapkan pembatasan total melalui PPKM Darurat. Di mana masyarakat dibatasi aktivitasnya tanpa program Bansos apapun. Kondisi ini makin membuat susah hidup warga Purwakarta.
Lalu bagaimana cara masyarakat terhindar dari terjangan Covid-19? Berikut ini kiat-kiat suksesnya.
PAHAMI ANATOMINYA
Ilmuilah Covid-19. Dengan paham karakternya, maka kita bisa mengambil posisi dan langkah yang tepat. Begini caranya;
Corona pada hakekatnya adalah sakit flu yang sedikit agak bandel. Bukan penyakit yang berbahaya. Karena tingkat kematian hanya 2%. Bandingkan wabah Shars yang tingkat kematiannya 100%. Atau tingkat kematian penyakit Jantung yang mencapai 46%. Atau demam berdarah yang mencapai 60%.
Kunci menghancurkan virus ini adalah dengan meningkatkan imun di dalam tubuh. Imun itu adalah daya tahan yang muncul secara otomatis dari dalam tubuh. Imun ini akan muncul dengan sendirinya di hari ke-14. Saat imun sudah muncul secara otomatis dia akan menghancurkan virus ini dan sembuh.
Bagi yang sudah pernah terkena Corona, dia bisa kena untuk kedua kalinya. Cuma yang membedakan, saat terkena untuk kedua kalinya, dalam sehari Imun dari dalam tubuh sudah muncul. Sehingga cepat sembuhnya.
Cuma, untuk membangunkan imun dalam tubuh ada syarat wajibnya. Yaitu, kondisi pikiran fisik dan hati wajib tenang, gembira, optimistis baru imun muncul. Intinya energi positif yang wajib muncul di diri kita.
Tapi kalau kita stress, marah-marah, pesimis, maka yang dominan adalah energi negatif. Pada kondisi ini imun akan susah muncul, virus makin merajalela dan menyebabkan tubuh drop dan bisa memicu kematian cepat dan tinggi.
Maka dari itu, begitu muncul gejala Covid di dalam tubuh, yang perlu diyakinkan pertama kali adalah optimisme bahwa kita akan mampu mengalahkan virus ini. Optimistis. Sehingga tubuh menjadi kondusif untuk memicu munculnya imun dalam tubuh.
Virus ini hanya menular melalui cairan dari mulut yang terlempar keluar. Bisa karena saat lagi bicara. Atau bersin. Atau batuk. Tapi daya tular ini akan hilang pada jarak dua meter.
Virus ini juga mudah mati. Cuci dengan sabun biasa mati. Kena panas atau suhu tinggi mati. Dibiarkan selama tiga hari, menempel di baju misalnya maka dia otomatis akan mati sendiri.
ISTIRAHAT CUKUP
Flu pada hakekatnya adalah penyakit biasa oleh virus. Jurus ampuh yang sederhana adalah istirahat total. Isolasi mandiri, biar tidak menular ke mana-mana. Istirahat total, banyak tidur. Gunakan waktu istirahat untuk banyak dzikir dan banyak membaca Alquran. Karena dzikir dan baca Alquran memicu ketenangan jiwa dan menjamin makin kondusifnya imun muncul.
MAKAN ENAK
Konsumsi makanan yang enak-enak. Bergizi. Dalam komposisi empat sehat lima sempurna dan halal. Meminum air kepala hijau atau air kepala apa saja dicampur madu sangat bagus untuk menurunkan panasnya. Jangan lupa konsumsi vitamin C dosis tinggi secara rutin.
Rebusan daun sirih bagus untuk meredakan baruk. Karena daun sirih itu anti biotik alami yang sangat berkualitas. Caranya ambil dua lembar daun sirih, boleh sirih merah boleh hijau. Iris-iris kecil. Taruh air mendidih di gelas kaca. Campurkan irisan daun sirih itu. Tutup atasnya. Biarkan selama 30 menit. Kemudian minum. Lakukan tiga kali sehari.
TARIK OKSIGEN
Pada penderita Covid yang telanjur parah maka yang dialami adalah sesak nafas. Ini disebabkan kandungan oksigen dalam darah di bawah 90%. Kalau mengalami ini kuncinya tetap tenang dan jangan panik. Lakukan dua hal penting ini.
Pertama, buat uap air buatan dicampur minyak kayu putih. Taruh air panas mendidih di atas ember. Campurkan minyak kayu putih 10 tetes. Uap yang muncul hirup dalam dalam. Pada tahap awal mata akan pedih. Tapi nanti kalau sudah terbiasa tidak pedih lagi. Lakukan tiga kali sehari atau sesuai kebutuhan.
Kedua, tarik nafas dalam-dalam dari hidung. Tahan selama dan sekuatnya. Buang melalui mulut. Lakukan berulang-ulang. Langkah ini akan memicu jumlah oksigen dalam darah naik tajam. Peremajaan sel juga meningkat tajam.
Biasanya bagi penderita yang sudah telanjur batuk-batuk akan susah melakukan ini. Langkahnya, lakukan semampunya. Tarik nafas sebentar tahan selama mungkin. Nanti lama kelamaan bisa tarik nafas dalam-dalam.
MINYAK KAYU PUTIH
Sediakan minyak kayu putih yang banyak. Minyak ini sangat membantu untuk proses penyembuhan. Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut;
Pertama, gosok di leher dan dada. Hirup dalam-dalam melalui hidung dengan cara minyak kayu putih ditetes ke tisue dan hirup berulang-ulang. Tahan sebentar agar ada rasa panas di rongga hidung, baru dilepas. Lakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.
Atau, teteskan minyak kayu putih dua tetes, taruh di lidah. Biarkan beberapa saat baru minum air putih hangat. Lakukan berulang sesuai kebutuhan.
Atau, ambil air hangat seukuran dua tegukan. Campur delapan tetes minyak kayu putih. Pada tegukan pertama gunakan untuk berkumur selama mungkin. Terus buang. Pada tegukan kedua diminum sampai habis. Lakukan tiga kali sehari, dalam posisi perut tidak kosong.
Pada kondisi ekstrem, karena serangan virusnya bandel, maka buat air hangat satu gelas. Teteskan 10 tetes minyak kayu putih. Minum secara bertahap dan habiskan. Lakukan ini sesuai kebutuhan. Bisa sekali sehari, bisa tiga kali sehari.
BERJEMUR, OLAH RAGA
Berjemurlah sambil jalan kaki di bawah terik selama 30 menit. Idealnya pukul 09.00 sampai 10.00. Ini akan sangat menyehatkan. Asupan vitamin D akan sangat optimal. Gratis lagi.
PROTOKOL KESEHATAN
Patuhilah protokol kesehatan. Terutama memakai masker. Karena proses penularan virus ini melalui butiran cairan dari mulut pasien. Riset WHO terkait masker itu begini;
Jika ada pasien positif memakai masker, bertemu dengan kita yang tidak pakai masker, maka potensi tertularnya 46%.
Jika ada pasien positif tidak memakai masker dan kita yang memakai masker, maka potensi tertularnya 74%.
Jika dua-duanya memakai masker, maka potensi tertularnya hanya 0,4%.
Jadi, saat kita merawat keluarga kita saat isoman, itu tetap aman dengan catatan sama-sama pakai masker, dan rajin cuci tangan. Jadi tidak usah terlalu lebay, tidak mau merawat keluarganya yang positif.
Kedua, jaga jarak. Virus ini tidak akan bisa menulari kita pada jarak 2 meter. Ini catatan pentingnya. Maka dari itu, jaga jarak itu penting. Hindari kerumunan.
Ketiga, cuci tangan sebelum makan, atau usai bepergian. Karena virus ini mudah mati. Kena sabun detergen biasa mati.
Usai menangani keluarga kita yang lagi isoman, cucilah tangan segera. Usai bepergian lama, begitu sampai rumah, langkah pertama mandi, keramas dan cuci semua baju. Sederhana bukan?
JANGAN KE RS
Corona ini aneh bin ajaib. Tingkat kematian di RS begitu tinggi. Fungsi RS seperti lapangan pembantaian yang legal bagi pasien. Himbauan ini bukan berarti kita anti rumah sakit. Tapi untuk saat ini, karena layanan buruk, tenaga medis kurang, maka hindari ke RS. Ada beberapa alasan.
Pertama, ada beberapa rumah sakit yang ambil untung dalam kesempitan. Semua pasien dicovidkan. Apapun gejalanya. Selalu dikait-kaitkan. Kenapa RS melakukan itu, karena per pasien Covid dibayar pemerintah Rp 250 juta. Jadi untung besar kalau semua pasien dicovidkan. Kondisi ini sudah menjadi rahasia umum.
Kedua, lingkungan RS memicu stress pada pasien Covid. Padahal, pasien ini perlu tenang, optimistis agar imun terpicu muncul dalam tubuh. Datang ke rumah sakit pasti stress. Melihat pasien dengan balutan selang di mana-mana. Ada yang histeris. Dalam situasi ruang tertutup dan panas tidak ber-AC.
Karena makin stress, apalagi dalam pikirannya Corona itu sangat berbahaya, maka imun tidak normal. Virus makin menggila. Kondisi drop dan matilah pasien itu.
Ketiga, layanan buruk. Ini sudah pasti. Dokter sekalipun apalagi perawat itu juga manusia. Mereka itu bekerja dalam ketakutan tertular. Meski menggunakan alat pelindung diri (APD) yang maksimal. Akibatnya perawatan mereka apa adanya. Memberi obat saja dengan cara dilempar kemudian bergegas keluar.
Jadi wajar dan serba salah. Akibat layanan buruk, pasien makin stress. Efeknya makin drop dan meninggal cepat.
Ini keadaan riil di rumah sakit. Makanya begitu ada gejala, putuskan Isoman, jangan di bawa ke rumah sakit.
NEW NORMAL
Sebagai catatan terakhir, yakinlah bahwa wabah Corona ini bukan kejadian biasa. Tapi ini produk rekayasa globalis untuk menata ulang dan mengurangi penduduk bumi sampai 50%.
Target mereka tetap dua hal. Pertama, target politik global agar kelompok elit Yahudi ini yang tergabung dalam berbagai badan, bisa Iluminati, bisa Freemasonry, tetap bisa mendominasi dan mengatur dunia. Kedua, target ekonomi untuk jualan vaksin.
Intinya jangan kelewat lebay dengan Corona. Perubahan iklim dengan wabah Covid ini kalau kita cerna dengan pikira positif ada bagusnya juga. kita diingatkan untuk hidup bersih, olah raga dan makan bermutu.
Kita lihat Eropa, Amerika Latin sudah normal. Mengukurnya sederhana. Berbagai liga sepak bola sudah berjalan lagi. Singapura sudah memutuskan untuk menganggap Corona dengan flu biasa. Amerika Serikat sebentar lagi terkendali.
Bagaimana dengan Indonesia? Nah, ini masalah besarnya. Ketika hampir semua negara sudah baik-baik saja, wabah ini di Indonesia malah makin menggila. Ini terjadi karena tidak disiplin. Menangani Corona dengan pendekatan politik dan pemerintah tidak cukup punya uang untuk menangani wabah ini. Akibat beban utang yang sudah segunung.
Maka, dari itu new normal adalah pilihan realistis. Hidup normal berdampingan dengan Corona. Tentu dengan catatan; Pahami ilmunya, disiplin diprotokol kesehatan, dan ini yang penting; Jangan salah fokus. Tetaplah fokus pada hal-hal yang produktif. Corona? Ya kita waspadai saja, pikirin 20% saja. Selebihnya tetap produktif dengan new normal.
Vaksin? Akh abaikan saja. Nguntungin cukong. Tunggu saja vaksin merah putih. Vaksin milik anak bangsa. Biar duit kita muter di sini. Bukan membuat kaya asing dan aseng. (enpe.com) editor : mridwan.