RDTR Kota Purwakarta 30% harus jadi Kawasan Hijau
PURWAKARTA (enpe.com) – Exit tol Darangdan Purwakarta, menurut satu pejabat, mesti segera dibuka. Karena keberadaan exit tol ini akan mampu meningkatkan perekonomian warga setempat.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menegaskan itu kepada sejumlah awak media, saat memberi sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan masjid Endan Endarsih, akhir pekan lalu.
“Maka dari itu, kami memohon agar bapak Menteri PUPR bisa segera memprioritaskan pembangunan exit tol Darangdan ini,” jelas Bupati di hadapab Menteri PUPR yang hadir dalam acara itu.
“Pembangunan kawasan kota Purwakarta 30% harus jadi kawasan hijau.” (Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika)
Anne menambahkan, exit tol Darangdan mempunyai aspek yang strategis. “Exit tol ini akan mampu memberi akses yang cepat ke wilayah Bandung Barat, Cianjur dan Subang,” jelas Bupati.
Purwakarta sendiri, jelas Ambu, sapaan akrab Bupati, sudah mengalokasikan daerah selatan sebagai tujuan wisata. “Kawasan Darangdan sampai Wanayasa akan kita kembangkan sebagai kawasan wisata. Maka dari itu keberadaan exit tol Darangdan menjadi sangat penting,” jelasnya.
Rencana membangun exit tol di Darangdan sudah dirancang sejak 2012, saat Dedi Mulyadi masih berkuasa. Tapi hingga kini juga bisa direalisasikan. Padahal dalam Perda No 11 Tahun 2012 tentang RTRW Purwakarta, proyek pembangunan exit tol Darangdan merupakan amanat dari Perda itu.
KOTA MESTI HIJAU
Secara terpisah, Pemkab Purwakarta telah merumuskan soal Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk kawasan kota. Bupati menyatakan, di samping menjadikan kota sebagai pusat pemerintahan, kota akan dikembangkan sebagai kawasan perdagangan, wisata dan pendidikan.
“Tapi pembangunan kawasan kota harus memperhatikan aspek lingkungan. Maka dari itu, sebesar 30% dari kawasan itu harus hijau. Ini untuk kepentingan Purwakarta ke depan,” jelas Anne.
Ia meminta agar rumusan RDTR lebih memperhatikan aspek lingkungan. “Pembangunan kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, mesti diimbangi dengan penataan sistem ekologi yang lebih memperhatikan aspek lingkungan,” jelas Anne. (ril) editor : gsoewarno