Mereka Tuntut Dedi Minta Maaf di Media Nasional
PURWAKARTA (enpe.com) – Ratusan mahasiwa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STIE KHEZ Muttaqien hari ini menggelar demonstrasi. Mereka menuntut agar Dedi Mulyadi meminta maaf karena telah mencemarkan nama baik kampus mereka.
“Pulihkan nama kami. Dedi Mulyadi kami tuntut agar meminta maaf ke publik. Kami meminta konten yang telah merusak nama baik kampus kami dihapus. Kami juga menuntut agar Dedi meminta maaf di media-media nasional, baik cetak, TV maupun media online,” jelas Presiden Mahasiwa dari KBM STIE KHEZ Muttaqqien Andre Santoso dalam rilisnya hari ini (23/11/21).
Sehari sebelumnya, mereka sudah mengultimatum Dedi Mulyadi agar segera meminta maaf dan membuat konten baru terkait salah alamat itu. “Jika sampai tanggal 22 November 2021 pukul 24.00 Dedi Mulyadi tidak segera meminta maaf, maka kami akan menggelar demonstrasi,” jelas Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) STIE KHEZ Muttaqien Jaenudin kemarin.
“Mereka akan terus menggelar demo sampai Dedi Mulyadi meminta maaf sesuai tuntutan mereka.”
Tuntutan mahasiswa rupanya tidak digubris oleh Dedi Mulyadi. Dedi sebenarnya setelah menyadari kekeliruannya, sempat membuat konten ala kadarnya sebagai klarifikasi. Dalam ungguhan di youtube itu, di depan kampus STAI KHEZ Muttaqien, sambil meluruskan kesalahannya, DM tetap mengangkat soal sampah di depan kampus itu.
Tapi, klarifikasi Dedi rupanya tidak membuat kemarahan mahasiswa STIE mereda. “Mestinya Dedi membuat konten di depan kampus kami dan meminta maaf,” jelasnya.
Maka dari itu, hari ini ratusan mahasiswa dari kampus STIE turun ke jalan. Berseragam merah menyala, mereka berjalan dari kampus mereka ke gedung kembar. Di gedung inilah DM sering bercokol. Mereka berorasi menuntut agar Dedi minta maaf.

Dua spanduk besar digelar. “Pulihkan nama baik kami. KDM salah alamat.” Massa aksi kemudian bergerak ke depan bank BTN. Masa terus bergerak ke kantor Bupati dan kembali ke kampus mereka di situ Buleud.
Sebelumnya, saat Dedi sedang shooting soal bersih-bersih di pasar Rebo, mahasiswa STAI KHEZ Muttaqien Yudha Dawani Abdas mendatangi Dedi dan mempertanyakan apa kewenangan DM melakukan aksi itu. Protes Yudha direspon anggota DPR RI dengan nada marah.
Karena kesal, paginya Dedi mendatangi kampus STIE. Dengan mengambil gambar seolah kampus itu kumuh. Dedi mengira Yudha adalah mahasiswa STIE. Padahal dia mahasiwa STAI.
Keluarga Mahasiswa STIE pun meradang. Mereka menuntut agar DM meminta maaf secara terbuka.

Dedi Mulyadi, yang sekarang menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini rajin membersihkan sampah dibanyak pasar di Purwakarta. Aksi itu mendapat respon pro dan kontra di publik Purwakarta. Rata-rata yang kontra dengan langkah Dedi karena menurut mereka Dedi tidak punya kewenangan apapun dalam urusan bersih-bersih pasar.
“Dia tidak paham apa tugasnya sebagai anggota legislatif. Dia munafik,” jelas Pengacara Agus Riyanto, SH.
Saat Kepala Satpol PP menyoal perihal kewenangan Dedi dalam penertiban di pasar-pasar, Dedi juga langsung memotong pernyataan Aulia sebagai Kepala Satpol PP. Dedi juga sempat marah ketika Ketua HMI Cabang Purwakarta San San Ramdhani menyatakan kalau HMI mendukung kalau Dedi mencalonkan lagi sebagai Bupati Purwakarta.
Sementara itu, Andre Santoso menyatakan jika Dedi kembali tidak merespon tuntutan mahasiswa maka kami akan gelar demo yang lebih besar lagi. “Ini akan kami lakukan sampai tuntutan kami terpenuhi,” jelasnya. (ril) editor : gsoewarno