Kata Dedi Mulyadi, Kehudupan Kami itu tidak Kurang Satu Apapun
PURWAKARTA (newspurwakarta.com) – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akhirnya buka-bukaan soal kekecewaannya terhadap sikap isterinya Bupati Anne Ratna Mustika yang menggugat cerai dirinya. Menurutnya, gugatan itu tidak ada alasan yang mendasar.
“Kehidupan kami ini serba kecukupan. Saya sebagai anggota DPR RI lebih dari cukup. Ambu Anne sebagai Bupati Purwakarta semua dicukupi oleh negara. Dari urusan beras, tugas dinas, kebutuhan cabe dan sayuran. Semuanya lebih dari cukup. Bahkan sejak jadi Bupati rumahnya makin banyak dan mahal-mahal. Lalu kenapa sekarang jadi begini,” ujar Dedi Mulyadi dalam kanal Youtubenya Kang Dedi Mulyadi kemarin (12/11/22) malam.
Dalam kanal Dedi Mulyadi itu, Anggota DPR RI ini menyatakan sebagai pemimpin mestinya melayani rakyat. “Bukan menuntut untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
Dedi Mulyadi menambahkan, dirinya biasa hidup mandiri, tanpa menggantungkan bantuan isteri. “Karena saya tidak ingin memperlakukan isteri seperti pembantu rumah tangga. Minta bantuan sana-sini. Minta diambilkan baju. Minta diambulkan sepatu. Saya sudah terbiasa hidup sendiri,” ujarnya.

“Sejak Anne Ratna Mustika menjabat Bupati, banyak rumah mewah yang dibangun.” (Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi).
Bahkan, menurut Dedi Mulyadi, sejak isteri pertamanya meninggal, dirinya harus membesarkan anak semata wayang sendirian selama tiga tahun. “Waktu itu susah. Tapi saya nikmati.Tiap hari mencari uang untuk makan. Tapi saya nikmati. Karena saya terbiasa mandiri,” ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode ini.
Bahkan, menurut Dedi Mulyadi, dirinya pernah kena DBD dan empat hari masuk rumah sakit di Mitra Keluarga Bekasi. “Waktu itu saya sendiri saja di rumah sakit,” ujarnya.
Dedi Mulyadi juga menuturkan bahwa pada periode pertama menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dirinya pernah menginap di RS Holistik Purwakarta selama empat hari. “Waktu itu saya PD seja sendiri. Mengurus sendiri. Jadi saya memang biasa mediri. Makan sendiri. Cuci pakaian sendiri. Buat nasi goreng sendir,” jelas Dedi Mulyadi.
Rumah Bupati Anne Ratna Mustika Banyak
Masih dari kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi itu, Ia menyayangkan sikap Bupati Anne Ratna Mustika yang masih mempersoalkan urusan pribadinya. “Sebagai pemimpin mestinya fokus mengurus rakyatnya,” ujar Dedi Mulyadi.
Hal itu, menurut Anggota DPR RI Dedi mulyadi ini, seperti dirinya saat menjadi Wakil Bupati. “Saya waktu jadi Wakil Bupati kerjanya menemui rakyat dari rumah ke rumah. Tidur bersama rakyat. Maka dari itu, rakyat kemudian percaya ke saya,” ujarnya.
Sehingga, menurut Dedi Mulyadi, saat maju sebagai Bupati, Ia bisa mendapat kepercayaan rakyat. “Saat menjadi Bupati periode pertama kerja saya juga mendatangi rumah-rumah rakyat. Satu per satu.Tidur di rumah rakyat. Saya bantu mereka yang kesusahan. Sehingga saat periode kedua pun saya terpilih lagi. Karena reputasi saya bagus. Sehingga mendapat kepercayaan rakyat,” jelas Dedi Mulyadi.
Begitu juga saat Ambu Anne maju sebagai bupati, menurut Dedi Mulyadi, dia mendapat kepercayaan rakyat mungkin karena reputasi saya selama dua periode. “Jadi Ambu Anne itu menikmati kepercayaan rakyat ke saya, sehingga dia terpilih,” ujarnya.
Karena jadi Bupati, maka semua fasilitas dari negara. “Kekayaannya juga bertambah. Rumahnya juga banyak Dan semuanya mewah,” jelas Dedi Mulyadi.
Sementara, menurut Dedi Mulyadi, setiap membantu rumah warga hanya Rp 25 juta per rumah. “Rumah dia yang banyak itu semuanya mewah-mewah,” jelas Dedi Mulyadi.
Umroh Saat Banyak Orang lagi Susah
Pada kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi menceritakan,”Saya sudah lima hari dengan anak saya yang terkecil. Buat saya tidak apa-apa seh. Katanya lagi Umroh. Bersama keluarga besarnya yang dari Cianjur. Buat saya tidak apa-apa. Saya tahu dari sahabat yang bercerita,” ujarnya.
Konon, menurut Kang Dedi Mulyadi, kepergian umroh itu bersama gurunya. “Tidak apa-apa. Bisa umroh berarti punya uang banyak. Apalagi membawa banyak rombongan seperti itu. Saya doakan semoga ada pencerahan. Bisa selamat sampai kembali ke rumah,” ujar Dedi Mulyadi.
Cuma, menurut Dedi Mulyadi, kepergian Umroh berembongan seperti itu tidak elok. “Sayangnya kita tahu masih banyak masyarakat Purwakarta yang lagi kesusah,” jelasnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi digugat cerai isterinya Bupati Anne Ratna Mustika. Gugatan itu sekarang sudah masuk ke ranah pengadilan. Anne sendiri sudah menutup diri untuk rujuk. “Saya 1000 persen mantap menggugat cerai. Dan saya sudah menutup pintu untuk rujuk,” jelasnya.
Ambu Anne beralasan, Dedi selama enam bulan telah melanggar syariat Islam. “Makanya saya gugat. Pegangan saya syariat Islam,” jelas Anne. Tiga kali upaya mediasi mentok karena Dedi Mulyadi tidak menaggapinya dengan serius. (tor) editor : mridwan