Ketua HMI Dukung Dedi Mulyadi jadi Bupati lagi
PURWAKARTA (enpe.com) – Purwakarta, menurut satu aktivis, kini sedang terjadi kekosongan kepemimpinan. Sehingga ketidakmampuan Bupati dalam menyelesaikan banyak masalah, terpaksa diambil alih oleh suaminya.
Ketua HMI Cabang Purwakarta San San Ramdhani menyatakan hal itu kepada enpe.com selaman (16/11/21). “kepemimpinan Bupati Anne Ratna Mustika tidak sepiawai Dedi Mulyadi. Kondisi ini oleh Dedi dijadikan pintu masuk untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di Purwakarta,” jelas San San.
Ia menambahkan, aksi DM, sapaan akrab Dedi, saat membersihkan pasar Senen, pasar Rabu dan pasar Plered merupakan langkah inisiatif untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di sini. “Bupati yang sah tidak melakukan penertiban pasar, sehingga kumuh dan mengganggu arus lalu lintas. Dedi kemudian ambil inisiatif itu,” jelasnya.
“Ditanya warga apa kewenangannya Dedi Mulyadi marah-marah.”
“Saya merespon baik dan mendukung etos kerja yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI untuk Purwakarta. Sehingga menyaingi kepekaan Bupati sendiri. Makanya kami dukung jika Dedi Mulyadi maju lagi untuk menjadi Bupati Purwakarta nantinya,” ujar San San.
Pihaknya menegaskan, ada yang hilang dari eksistensi formal Bupati Purwakarta yang seharusnya terdepan dalam hal tata kelola wilayanya. “Anne sekarang kehilangan eksistensinya. Seharusnya Dedi yang lebih progresif menyelesaikan persoalan tersebut,” ujarnya.
DITANYA KEWENANGAN DM MARAH
Dedi Mulyadi kembali berulah. Atas nama ketertiban dia mengeksekusi PKL di pasar Rebo. Sebelumnya aksi serupa dilakukan Dedi di pasar Plered.
Satu warga yang mencoba melawan langkah Dedi membuat anggota DPR dari Partai Golkar itu meradang. “Saya membersihkan pasar ini anda protes kenapa?” ujar Dedi dengan nada tinggi.
Warga itupun menjawab,”Bapak ini tidak punya wewenang untuk menertibkan. Ini ada pengurusnya pak,” jelas Pemuda itu tidak kalah sengitnya.
Tapi kata Dedi,”Kalau ada pengelolanya kenapa tidak kalian bersihkan.” Jawab anak muda itu,”Kami ada jadwal rutin untuk membersihkan pak.”
Keributan Dedi dengan pamuda itu akhirnya dilerai oleh warga yang berkerumun. Ada yang pro ada yang kontra dengan sikap pengurus pasar itu.
Sambil bersungut-sungut melontarkan kata-kata gusar DM mengambili sampah di pasar itu. “Saya warga Purwakarta. Tangan saya mau kotor demi kebersihan di pasar ini,” tandas Dedi. (One) editor : gsoewarno