Tiga Tahun Siltap tidak Dibayar dan Rajin Pencitraan Saja
NEWSPURWAKARTA.COM (purwakarta) – Bupati Purwakarta mengritik sepak terjang Dedi Mulyadi saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Menurut Anne, tata kelola keuangan Permkab Purwakarta di bawah Dedi amburadul.
“Banyak hak warga yang tidak dibayar. Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) tidak dibayarkan. Siltap yang sudah menjadi hak perangkat Desa tidak dibayarkan selama tiga tahun. Intinya tata kelola keuangan Pemkab di bawah Dedi Mulyadi kacau balau,” tegas Bupati Anne saat memberi sambutan di acara Gempungan di Desa Panyindangan Kecamatan jatiluhur kemarin (25/11/22).
Menurut Anne, akibat banyak tunggakan itu, kemudian menjadi beban APBD dimasa kepemimpinannya. “Saya pernah membayar Rp 25 miliar. Untuk menutup tunggakan itu. Dan menjadi beban kami,” jelas Anne.
Ia menambahkan bahwa selama ia memimpin menjadi Bupati, semua pembayaran dibayar tepat waktu. “Di zaman saya semua saya bayar tepat waktu. Tidak ada yang menunggak. DBHP, Siltap saya bayar tepat waktu,” jelasnya.
Jadi menurut Anne, jangan lihat orang dari hasil pencitraannya, rajin pencitraan. “Tiap hari pencitraan, tapi kenyataannya jauh dari yang diharapkan,” ujarnya.
Dedi Mangkir Lagi
Dedi Mulyadi, anggota DPR RI dari Komisi IV memang sedang digugat cerai Anne Ratna Mustika yang sekarang menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Saat sidang cerai keenam, Dedi Mulyadi dan pengacaranya tidak hadir tanpa penjelasan apapun.
Anne saat itu mengaku kesal dengan sikap Dedi, “Makanya saya tadi meminta ketegasan Hakim untuk bersikap. Saya berharap proses perceraian ini tidak bertele-tele,” ujar Anne.
Masih menurut Anne, Hakim Ketua Pengadilan Agama Purwakarta akhirnya memberi kesempatan terakhir kepada Dedi Mulyadi agar mau memenuhi panggilan sidang.
Sebelumnya, Anne menegaskan bahwa sikapnya untuk bercerai dengan Dedi Mulyadi sudah bulat. “Saya 1.000% tidak akan mundur,” ujarnya Anne. Ia mengaku sering mengalami KDRT secara psikis. “Dan ini terjadi berulang kali,” jelasnya.
Anne juga menyatakan alasan lain dirinya mengajukan gugatan cerai, karena Dedi Mulyadi tidak transparan dalam mengelola keuangan. “Saya juga sudah merasa tidak ada kecocokan akibat adanya perbedaan prinsip,” ujarnya. (ril) editor : gsoewarno